Review - IT (2017)
![]() |
| Sumber http://www.imdb.com/title/tt1396484/ |
Coulrophobia adalah istilah untuk orang-orang yang mengalami ketakutan terus menerus terhadap badut. Penyebabnya bisa kenangan buruk saat masa kecil, make up di wajah badut, ataupun karakter badut dalam suatu film yang sering dideskripsikan seorang tokoh antagonis. Bagaimana kalau sosok badut bertemu dengan genre thriller & horor?. Diadaptasi dari novel Stephen Kings berjudul sama, Film IT sangat sangat tidak dianjurkan bagi kamu yang takut akan kehadiran seorang badut.
Berkisah dari salah satu kota di Amerika Serikat, Derry, di tahun 1989 yang digemparkan oleh peristiwa menghilangnya beberapa anak di pertengahan musim panas. Tujuh orang anak, yaitu Bill Denbrough (Jaeden Lieberher), Ben Hanscom (Jaremy Ray Taylor),
Beverly Marsh (Sophia Lillis), Richie Tozier (Finn Wolfhard), Stanley
Uris (Wyatt Oleff), Eddie Kaspbrak (Jack Dylan Grazer), dan Mike Hanlon
(Chosen Jacobs) yang tergabung dalam "The Losers Club" karena sering dipecundangi oleh kelompok Henry Bowers (Nicholas Hamilton) mulai menyadari ada sesuatu hal mistis yang terjadi dalam peristiwa tersebut. Terlebih salah satu anak yang hilang tersebut adalah Georgie Denbrough (Jackson Robert Scott) adik dari Bill, mereka mulai menelusuri apa yang sebenarnya terjadi di kota mereka dan perlahan-lahan mereka mulai mengetahui dalang dibalik hilangnya anak-anak di kota Derry adalah seorang badut jahat misterius bernama Pennywise (Bill Skarsgård).
![]() |
| Sumber : http://collider.com/it-movie-the-turtle-mythology/ |
IT arahan sang sutradara Andy Muschietti yang sebelumnya menangani Mama (2013) berhasil menjaga ketegangan dari awal sampai akhir. Tanpa basa basi sedikit pun, adegan awal di film ini seolah-olah meminta penonton untuk bersiap-siap dengan apa yang akan kamu saksikan selama 135 menit ke depan. Brutal dan mencekam. Masih setia dengan inti cerita di novelnya, IT bukan hanya bercerita tentang sekelompok anak yang memecahkan sebuah peristiwa yang dibungkus dengan kekuatan jahat, tetapi film ini juga pelan-pelan akan membuka ketakutan-ketakutan yang dialami oleh semua karakternya. Begitu banyaknya karakter yang terlibat, terasa ada yang kurang dalam pendalaman kisah yang terjadi pada masing-masing karakter. Namun, hal tersebut dirasa cukup untuk membawa penonton peduli terhadap jajaran tokohnya karena semua karakter bermain solid dan menghadirkan jalinan pertemanan yang sangat nyata. "The Losers Club" hadir dengan penokohan khas remaja yang polos, penuh kekonyolan, dan ada sedikit bumbu percintaan. Jadi, IT ini tak melulu seram, ada kalanya kamu akan tertawa di dalam studio lewat beberapa dialog yang muncul.
Badut Pennywise yang diperankan oleh Bill Skarsgård sukses memunculkan kengerian dengan make up tebal dan permainan ekspresi sebagai badut. Dengan meneror rasa takut masing-masing karakternya, Pennywise berhasil menjadi momok yang sangat menakutkan. Kemunculan teror-teror dari Pennywise muncul tiada henti. Beberapa
jumpscare memang bisa ditebak, namun tak sedikit juga yang bikin kamu
ingin teriak berkata kasar. Anak-anak, sepeda dan kota kecil, saya merasa menonton Stranger Things versi layar lebar. IT menghadirkan tontonan seru dengan suasana kelam dan performa apik dari semua karakternya. Rasanya tak sabar menanti bagian keduanya. You'll Float Too!



Comments
Post a Comment